Rabu, 04 September 2013

shellfish seller ( wong dagang kerang )

BUDIDAYA KERANG HIJAU
1.1 Latar Belakang
Kerang hijau termasuk moluska yang mempunyai cangkang yang simetris. Panjang cangkangnya lebih dari dua kali lebarnya, mempunyai insang yang berlapis-lapis dan mempunyai cilia. Hidup menempel pada benda-benda keras dengan bantuan benang byssus yang dihasilkan oleh kelenjar kaki (Asikin,1982).
Kerang hijau merupakan hasil laut segar yang dikonsumsi luas oleh masyarakat. Hewan ini banyak dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein hewani. Kerang hijau mempunyai nama lokal yang berbeda disetiap tempat, seperti kijing (Jakarta), kedaung (Banten), dan kemudi kapal (Riau). Di negara-negara Asia Tenggara, kerang hijau dikenal dengan sebutan siput sudu (Malaysia), chaff luan (Singapura), to hong (Philipina) dan hai mong poo (Thailand).
Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi. Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang cangkang. Dengan pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup) yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang.
Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan “kaki” berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara mengejut. Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya. Makanan kerang adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu. Semua kerang adalah jantan ketika muda. Beberapa akan menjadi betina seiring dengan kedewasaan.
Budidaya kerang hijau atau biasa dikenal dipasaran dengan nama kerang Kupang Awung ternyata tidaklah sulit, disamping dengan biayah murah, budidaya kerang hijau ternyata menguntungkan.
Kerang hijau ini merupakan salah satu jenis kerang yang banyak digemari untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan gizi daging kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur ataupun daging ayam. Dalam habitat yang normal, kandungan kerang hijau terdiri dari air, protein, lemak serta karbohidrat. Karena itulah, kerang hijau bermanfaat untuk meningkatkan kerja organ hati manusia, mengobati rematik termasuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kerang hijau merupakan salah satu jenis kekerangan yang mempunyai nilai ekonomis. Rasanya yang enak didukung kadar protein yang tinggi menjadikan kerang hijau sebagai makanan yang menyehatkan

 Kerang Hijau (Perna viridis) termasuk binatang lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau. Kerang hijau merupakan organisme yang termasuk kelasPelecypoda. Golongan biota yang bertubuh lunak (mollusca). Kerang hijau merupaka Hewandari kelas pelecipoda kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebutsebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podosyang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewankelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamelli branchiata (Kastawi, 2008).

  Metode Budidaya

Budidaya kerang hijau dapat dilakukan dengan menggu-nakan 4 macam metoda yaitu: metoda tancap (post method), rakit apung (raft method), rakit tancap/rak (rack method) dan tali rentang (long line method). Sedangkan kondisi lingkungan perairan antara lain harus terhindar dari gangguan arus kencang, perubahan suhu yang mendadak, dan salinitasnya antara 27-35 permil. Selain itu harus terhindar dari fluktuasi kadar garam yang tinggi, jauh dari pengaruh sungai besar, bebas dari pencemaran limbah industri dan rumah tangga karena dapat membahayakan untuk dikonsumsi.
Kita akan ambil salah satu contoh teknik budidaya kerang hijau dengan menggunakan metode rakit apung. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya antara lain: tali, rakit (terdiri dari tali, bambu, pelampung) dan jangkar. Rakit yang digunakan dalam metoda ini berfungsi untuk mengumpulkan spat (benih kerang). Dan sekaligus sebagai tempat pembesaran dengan menggunakan tali kolektor tempat menempelnya spat. Rakit terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kerangka untuk menggantungkan tali dan unit pelampung. Guna menyangga rakit supaya tetap menga-pungserta jangkar atau pemberat sebagai penahan rakit.
Ada dua macam bahan yang digunakan untuk membuat kerangka yaitu bambu dan kayu, namun pada umumnya yang digunakan adalah bahan dari bambu. Untuk rakit dengan ukuran 6m x 8m (48 m2) dibutuhkan bambu 18 batang. Dengan jumlah tali gantungan untuk 1 unit adalah 96 tali dengan panjang 3 meter per tali. Sedangkan untuk pelampung menggunakan drum plastik sebanyak 8 buah. Dan untuk pemberatnya menggunakan karung semen sebanyak 2 buah dengan bobot masing-masing pemberat 25 kg.      
Metode budi daya kerang hijau terbagi atas empat kelompok, yaitu metode tancap, metode rakit apung, metode rakit tancap, dan metode tali rentang (long line).
1) Metode tancap
Metode ini menggunakan tonggak kayu atau bambu yang ditancapkan ke dasar perairan. Oleh karena itu, metode ini hanya dapat diterapkan di daerah pantai yang dasarnya berlumpur. Metode yang sangat sederhana ini cocok untuk perairan dengan kedalaman 3-5 cm.
Panjang bambu yang digunakan antara 5-10 m. Ujung atasnya harus tetap terendam air sewaktu air surut terendah. Tonggak yang digunakan kerap kali dirangkaikan satu sama lain sehingga berbentuk bagan tancap. Untuk 1 ha, usaha budi daya kerang dibutuhkan kurang lebih 500 batang bambu.
Bambu atau kayu yang digunakan tersebut sering cepat rusak karena membusuk ataupun dilubangi oleh hewan-hewan penggerek. Secara normal, setiap metode tancap dapat menghasilkan 10 kg/m. Satu kolektor tancap dapat menghasilkan lebih kurang 3o kg kerang per tahun.
2) Metode rakit apung
Bahan yang digunakan pada metode ini terdiri atas tali dan rakit (tali, bambu, pelampung, dan jangkar). Metode ini biasanya digunakan pada perairan dengan kedalaman 3-4 m pada saat surut terendah. Untuk ukuran satu unit rakit, dapat dibuat 6 m x 8 m, 5 x 5 m, 15 x 15 m, atau 3o x 30 m yang diberi jarak pada rakit untuk pelampung.
3) Metode rakit tancap
Pembesaran kerang hijau dengan metode rakit tancap ini hampir sama dengan pembesaran rakit apung. Perbedaannya pada penggunaan pelampung. Rakit tancap, menggunakan kayo atau bambu yang ditancapkan pada dasar perairan sehingga tidak bergerak. Penempatan rakit harus memperhitungkan tinggi rendah pasang surut untuk menghindari rakit dari kekeringan. Ukuran rakit biasanya 4 m x 4 m dengan kebutuhan material berupa bambu diameter 4-5 cm sebanyak 15-2o batang, tali temali (polietilen) 3-5 kg, dan kawat 2-3 gulung/kg.
Jumlah kerang hijau per kolektor atau tali pembesaran yang dapat diperoleh selama pembesaran 6-7 bulan untuk satu kali antara 20-25 kg. Dengan demikian, produksi total dalam 1 rakit tancap ukuran 4 m x 4 m adalah kurang lebih 40o kg.
 
4) Metode tali rentang (long line)
Metode ini disebut juga dengan metode tali memanjang atau long line, yaitu merentangkan tali secara memanjang/horizontal. Metode ini menggunakan pelampung besar yang dihubungkan satu dengan yang lainnya untuk memberikan daya apung pada tali. Setiap deret tali penyangga pada kedua ujung terakhir diikatkan pada jangkar untuk menjaga agar pelampung tidak tertarik ke tengah pada saat penambahan berat.
Keuntungan dari metode ini adalah lebih fleksibel/tidak kaku dan memiliki ketahanan paling tinggi terhadap ombak serta angin. Dengan demikian, bahaya kerusakan dan kerugian yang diakibatkan gelombang dan angin dapat diperkecil. Satu unit berukuran 4 tali jalur dengan panjang tali 70 m bisa dipasang 56o tali kolektor.

 Proses pemeliharaan
Proses pemeliharaan menjadi unsur yang menentukan keberhasilan budi daya kerang hijau. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses pemeliharaan kerang hijau adalah sebagai berikut.
1) Sortasi
Penyortiran perlu dilakukan agar kerang hijau yang dihasilkan seragam sehingga produksi dan waktu panen dapat ditentukan. Penyortiran dilakukan karena kerang hijau yang menempel pada tali kolektor sering kali tidak seragam ukurannya.
2) Penambahan pelampung
Penambahan pelampung dilakukan saat terjadi penambahan beban tali yang disebabkan oleh pertumbuhan dan pertambahan bobot kerang hijau. Penambahan pelampung berguna untuk menyangga tali agar tetap mengapung.

 Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang budi daya kerang hijau adalah jenis teritip (Teredo sp. dan Manus sp.), bintang laut, burung, dan kepiting. Sedangkan Kepiting adalah hama utama bagi juvenile dan kerang dewasa. Kepiting dapat menghabiskan satu lusin kerang hijau setiap harinya. Sementara itu, teritip dan hewan penempel lainnnya akan sangat mengganggu pertumbuhan kerang hijau. Sampai saat ini di Indonesia belum didapati penyakit yang mengancam budi daya kerang hijau. Kerang hijau sendiri dapat terjangldt penyakit yang disebabkan oleh pencemaran di atas ambang batas.

  Panen
Kerang hijau dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan masa pemeliharaan. Ukuran kerang hijau dapat dikonsumsi adalah 6-8 cm. Ciri lainnya adalah daging tebal dan berwarna krem. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerang hijau yang dihasilkan memuaskan adalah sebagai berikut.
  1. Pemanenan dilakukan pada saat kerang hijau dalam fase istirahat.
    1. Pengikisan atau perontokan kerang saat dilepaskan dari pancang bambu atau dari tali dengan benda tajam dapat memperkecil luka pada benang byssus-nya sehingga kerang mempunyai daya tahan hidup lebih lama.
       
   Selain Budidaya kerang hijau ada juga pembudidayaan jenis kerang lainya seperti kerang dara , Kerang batik.

Disini kami  Jual segala jenis kerang
       - Kerang Hijau
          - Kerag Dara
          - Kerang Simping
          - Kerang Batik
          - Kerang Bulu
          - Kerang Bambu
          - Kerang Kampak 


 









Sabtu, 03 Agustus 2013

CIREBON

CIREBON
  Sekilas pandang tentang daerah Cerbon

        Yang dikenal sebagai kota Cirebon dalam sejarah kuno ialah daerah yang terletak disebelah utara ujung paling timur pulau jawa bagian barat.Dewasa ini yang dinamakan daerah Cirebon adalah bekas karesidenan Cirebon yang terdiri dari kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Kotamadya Cirebon. Batas daerah ini di sebelah timur dan timur laut dengan propinsi Jawa tengah di sebelah selatan dengan dengan Kabupaten Ciamis disebelah barat vdengan Kabupaten Sumedang dan Subang, dan bagian utaranya berbatasan dengan laut Jawa.Ditengah-tengah menjulang tinggi Gunung Ciremai (3.4070) dilingkari dataran rendah dan bukit-bukit. Yang paling menyolok adalah rangkaian bukit karang pada kaki gunung sebelah barat yang berjejeran dengan jalan raya yang menuju ke Sumedang . Bukit-bukit karang ini terdiri dari wadas (kapur), dan karena sifat bahan ini menyebabkan bentuk-bentuk yang melahirkan asosiasipada hal-hal misterius sehingga memberikan inspirasi epada para seniman Cirebon untuk menyerap hasilnya dalam karya-karya seni.
         Menurut ahli-ahli purbakala, daerah pegunungan dari kuningan ke selatan dan ke barat dapat dianggap daerah yang tertua,di mana pemukiman manusia purba dapat ditemukan, sedangkan datran dengan pusatnya di Indramayu disebelah utara dan Losari di sebelah timur disebabkan oleh endapan pasir yang bercampur tanah liat yang dialirkan oleh sungai-sungai Cimanuk dan cilosari. Kedua sungai ini berhulu di pegunungan   dan mengalir ke utara sedangkan sungai Citanduy mengalir selatan , dan merupakan batas antara Jawa Barat dan Jawa tengah ( Banyumas ). Endapan yang dibawah kepantai menambah luas daerah dengan 12-100 meter setahun.tidak dapat dipastikan kapan datran ini mulai dihuni manusia, tetapi pasti sejak masa awal kerajaan Hindu Sunda telah terdapat pemukiman-pemukiman, Seprti Indramayu dan Muara jati, dan lalu lintas hubungan antara dataran dan pegunungan sudah terjalin, karena perdagangan , ikata kekeluargaan dan kebudayaan.
         Sejak masa itu baik dataran maupun pegunungan telah mengenaltokoh-tokoh leluhur yang sama, yang berasal dari kerajaan Sunda,baik pada masa pusat kerajaan di Galuh ( ciamis ), maupun pada waktu berpusatdi Pakuan Pajajaran (Bogor).  Keagungan dan Kemasyuran leluhur ini masih tetap hidup dalam babad-babad sepeti Carita Parahiyangan kurang lebih abad (1570) . Nagarakertabumi abad (1695), Purwaka caruban Nagari abad (1720) , Babad Cirebon abad (18-19) dan  Babad Dermayua abad (18-19). Juga dilanjutkan dalam cerita rakyatdan peninggalan-peninggalan,terutama di daerah pegunungan.Salah satu wujud peninggalan adalah bahasa.Daerah pegunungan ,Yang sejuk dahulu menggunakan bahasa Sunda , tetapi sebagi kenangan akan masa hindu itu sejumlah  nama desa barakar dalam bahasa Sansekerta ialah yang namanya dimulai dengan lingga dan sangka . Begitu pula banyakgending musik dan tradisi lokal bersifat Hindu.

 Gunung ciremai

         Sebaliknya , tanah dataran antara losari dan Indramayu telah lama mengalami pengaruh kuat dari hubungan dengan daerah pesisir dan pedalaman jawa tengah dan Jawa Timur , sehingga telah menerima dan menyesuaikan pengaruh dari bermacam ragam kebudayaan , dan bahasa jawa telah menjadi bahasa pengantar.
         Sejarah selanjutnya telah memberi bentuk kepada kehidupan ketatanegaraan ,ekonomi , NMasyarakat dengan ekspresi-ekspresi khas dalam segi-segi kehidupannya sebagaimana sekarang terdapat di daerah Cirebon.
         Apabila kita amati pemandangan di daerah Cirebon ,dapat dimengerti bahwa betapa penting peranan laut ,dataran  dan pegunungan . Laut telah menghubungkan daerah ini dengan segala penjuru Nusantara , tetapi juga dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain.Tidaklah mengherankan kalau pedagang dan pendatang dari Sumatera , Jawa dan Sulawesi selatan telah menetap disana , juga pendatang   dari Asia dan Cina ,dan akhirnya Eropa dan Jepang telah mengambil peranan dalam pembentukan masyarakat dengan semua aspek kehidupanya. Laut telah memberi nafkah pencarian kepada penduduk, baik sebagai nelayan maupun sebagai pelaut. Hasil laut dan hasil dari bahan ikan telah lama sekali menjadi barang pasaran dan upeti, seprti ikan asin,petis dan terasi .sehingga karena daerah ini begitu banyak menghasilkan udang kecil , yaitu rebon nama kota dan daerahnya dinamakan  Ci-rebon ( Air yang menghasilkan rebon )dan nama julukan ' Kota Udang ' sampai kini di banggakan .

 
 Menyelami kesenian Cirebon
      
      Seperti juga halnya dengan cabang kebudayaan yang lain,Kesenian Cirebon pada mulanya merupakan perwujudan persembahan rakyat pada cara kehidupan keagamaan .Sebelum kebudayaan Hindu masuk di Pulau Jawa , penduduknya memuja segala manifesasi alamyang yang mereka lihat sekitarnya : Tumbuh-tumbuhan , batu karang  dan laut, juga sungai ,gunung , angin dan topan yang sekali-kali mengganggu kehidupan mereka.
            Mereka percaya bahwa manisfestasi alam ini mempunyai roh sendiri, umpamanya roh nenek moyang mereka, yang selalu hadir dan mengamat imereka ,yang menjadi penjaga kehidupan dan kesehatan suku.Dengan demi kian bagi orang-orang pra Hindu semua kesenian bahkan dekorasi pada benda-benda fungsional merupakan perwujudan kepercayaan Agama.
            Patung-patung yang dibuat dari batu, atau pahatan kayu , seperti juga dolmen atau batu berdiri yang menggambarkan nenek moyang mereka, atau merupakan benda ritual dalam upacara pemujaan nenek moyang. pada hakekatnya barang-barang ini merupakan benda kesenian yang tidak hanya bentuknya malah bahan dan cara mengerjakanya mempunyai makna spiritual  . Lambang-lambang khas yang dipakai untuk menhiasisebuah umbul-umbul yang sangat megah yang dipaki untuk upacara keagamaan kini tergantung di musim tekstil jakarta dan merupakan bukti dari fenomena ini.Umbul-umbul tersebut dihadiahkan oleh keraton cirebon kepada pangeran Mankunegoro ke-VII di sala dalam tahun 30an abad ini.Umbul-umbul ini merupakan  bagian dari tradisi kesenian itu. Digambarkan seerkor macan putih dari Cirebon yang dikelilingi oleh kutipan ayat-ayat  Qur'an dalam tulisan arab. Harimau ini sangat mirip dengan singa iran , dan menjadi lambang Ali keponakan Nabi Muhammad saw yang disebut juga  Singa Allah dan menjadi pelindung khusus dari tarekat kaum musliman. Singa ini juga merupakan salah satu pola utama kaligrafi Islam . 
        Deasain-desain itu kemudian diserap lagi dalam campuran ragam hias yang merupakan ciri khas kesenian dekoratif Cirebon.suatu sintese yang sungguh-sungguh dari semua ragam kesenian yang diketahui sejak dahulu kala , zaman kerajaan-kerajaan dari pantai utara Jawa , melalui masa hindu dan islam, termasuk pengaruh Cina dan Eropa di jaman yang lebih dekat lagi.Orang berpendapat bahwa bentuk seni ini dulu jga ada di Cirebon , dan dimainkan besar , baik mengenai tehnik , maupun disainya ,dalam pertumbuhan perkembangan teknik batik Cirebon yang khas.
         Teknik membatik, yaitu tekhnik mencetak atau melukis kain dengan cara menutup sebagian dari kain dengan malam atau perekat yang dibuat dari beras dan bahan lain sudah sangat tua umurnya dan seperti juga patung -patung dari batu atau kayu ,pada asalnya merupakan sebagian dari upacara tradisional  tetapi kain lekas punah dan karena itu tidak ada lagi peninggalanya.
              Kini Cirebon terkenal dengan pola-polanya yang berani , berbentuk liong, singa, gajah, megamendung, wadas, tumbuh-tumbuhan menjalar serta ayam jago yang berkokok. Kebanyakan motif ini lambang  yang dipuja yang menunjukan kekuatan jantan dan keberanian. Malah kadang-kadang keagresifan petunjuk tentang suatu bangsa yang ingin memperkenalkan kehadiranya setelah begitu lama ditelantarkan oleh dunia luar.mungkin begitu keadaanya sebab Cirebon dan kesenianya sampai sekarang tdak begitu dikenal seperti pusat-pusat kesenian surakarta da jogjakarta yang lebih terkenal pada tahun 1970.









  BERDIRINYA CIREBON 

         Menurut sumber setempat, Manuskrip Purwaka Caruban Nagari  , Alkisah (diabad ke 14) , di pantai laut jawa  ada sebuah desa nelayan kecil  yang bernama Muara jati yang terletak di lereng bukit Amparan jati . Muara jati adalah pelabuhan nelayan kecil . Penguasa kerajaan Galuh , yang ibu kotanya adalah Rajagaluh , menempatkan seorang yang bernama ki Gedeng Alang-alang sebagai pengurus pelabuhan di sana . Pelabuhan sering dikunjungi oleh orang asing , dan purwaka caruban nagari telah menceritakan tentang berlabuhnya sebuah kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat,yang diperdagangkan adalah garam,hasil pertanian dan terasi.
           Makin besarnya pelabuhan dan majunya pemukiman caruban yang didirikan disitu dan kemudian mengembanya cirebon dan kerajaan berdaulat dengan nama yang sama telah mengambil bagian tak terpisahkan dari perubahan-perubahan yang telah terjadi pada abad ke 14.
           Pada waktu ini  , kerajaan Hindu Sunda menyaksikan makin besarnya aktivitas Islam di daerah pantai . Ini akan dibicarakan dalam bab yang mendatang , cukup dikatakn disini bahwa Ki Gedeng Alang0alang  pada suatu masa telah memindahkan kembali dan mendirikan sebuah pemukiman di Lemahwungkuk, kurang lebih % km ke arah selatan , mendekat ke kaki bukit yang menuju galuh.
           Yang memerintah pajajaran  telah mengangkat Ki Gedeng Alang-alang  sebagai kepala pemukiman baru ini ,dengan gelar Kuwu Cerbon . Daerah yang ada dibawah pengawasan Kuwu dibatasi oleh Cipamali disebelah timur, Cigugur (kuningan) disebelah selatan, pegunungan kromong di sebelah  barat dan junti (indramayu) di sebelah utara. Ia diganti oleh walangsungsang ,putra dari prabu Siliwangi . Yang disebut terakhir ini telah menaklukan kerajaan Singapura ,Daerah yang berbatasan dengan Muara jati , serta telah mengambil segala tanda kebesaran kerajaan dari Istana , ia juga ditunjuk sebagai adipati Cirebon dengan gelar Cakrabumi . Kewajiban adalah membawa upeti kepada Raja di Ibukota Rajagaluh bebrbentuk hasil barangsetempat, akan tetapi kemudian , ia telah cukup kuat sehingga ia meniadakan pengiriman upeti . akibatnya seorang utusan raja telah memperingatkan  akn kewajiban-kewajibanya terhadap raja . Rja kemudian mengirimkan bala tentaranya . Akan tetapi Cakrabumi telah berhasil mempertahankan diri dan malah dapat menangkap serta menaklukan tentara yang menyerang . Kemudian Cakrabumi memproklamasikan kemerdekaanya dan mendirikan kerajaan Cirebon dengan memakai gelar Cakrabuana (1378?) Sementara itu ia telah masuk agama islam dan pemerintahnya menandai mulainya kerajaan islam Cirebon , tetapi masih tetap ada hubungan dengan kerajaan Hindu Pajajran.
              Sesudah didirikanya kreajaan baru ini pelabuhan kecil Muara jati membesar , karena bertambahnya lalu lintas dari dan ke arah daerah pedalaman ,menjual hasil setempat sejauh daerah pedalaman asia .
               Daerah lain yang juga menjadi bagian Galuh  (menurut babd deramayu ) adalah daerayang dekat dengan muara sungai Cimanuk , di mana pada ujung utaranya dan tepi barat trdapat desa yang dinamakan Deramayu . Daerahnyamelebar ke Majalengka di barat dan dikelola oleh seorang wakil kerajaan galuh yang bernama Wiralodra . semula pemukiman dinamakan cimanuk  dan berkembang menjadi desa yang penting yang menurut dongeng setempat telah di ubah menjadi  DERMAYU , menurut nama istri Wiralodra juga menurut dongeng_dongeng setempat, ia bernama Nyi mas Ganda sari  dan waktu tinggal di Cimanuk ia dipanggil  Endang Darma . Karena kecantikanya molek dan mempunyai pribadi halus  , maka orang menjulukinya Drama Ayu .
        Sama halnya dengan Muara jati , Maka mujizat yang sama telah terjadi dengan pelabuhan kecil cimanuk  , tempat istiraht yang strategis untuk kapal-kapal dalam perjalanan antar pualu dan pelabuhan di luar negeri.
       Daerah lain di tepian dekat Amparan jati disebelah timur sungai Cimanuk  adalah kerajaan Singapura .Pemimpinya ialah Ki Gedeng Tapa ,mertua Raja Siliwangi , raja pajajaran.  kerajaan yang sudah besar sebelum berdirinya kerajaan cerbon.
        Di zaman itu perkampungan muara jati menjadi kota yang sibuk, apalagi waktu bukit kecil  disebelah baratnya  , yakni amparan jati ditempati oleh sebuah pesantren di mana Syeh Datu Kahfi dan Syeh Nurul Jati , dua Orang yang Arab, guru agama, mengajarkan agama Islam menurut cerita tradisional , kedua guru agama itu juga guru Walangsungsang dan Istrinya yang tinggal bersama mereka selama tiga tahun. sesudah selesai menuntut ilmu Walangsungsang mendirikan sebuah pemukiman di sebelah selatan bukit, Amparan jati , dan juga telah membangun Masjid tertua di Cirebon disebut Tajug Jalagrahan .
        Pemukiman menjadi desa yang ramai , dinamakan caruba dan dikunjungi orang dari berbagai bangsa , agama,bahasa ,adat istiadat  dan kemampuan hidup .Sesuda yang disebut terkir memproklamasikan  kemerdekaanya kemerdekaan cerbon.ia memakai gelar Cakrabuana , Akn tetapi agaknya ia lebih menyukai hidup di tanah pribadinya di Cirebon Girang , Kemudian waktu pemerintahnya telah kukuh , ia pergi haji ke Mekkah berasma dengan adiknya  Putri Rara santang , yang disana beliau dpersunting oleh sultan Mesir dan melahirkan seorang putra , Syarif hidayat. Waktu Cakrabuana kembali ia memindahkan pusat kerajaanya ke lemahwungkuk , diman ia membangun keraton baru (1425?)  Tetapi menurut cerita lain ia telah membiarkan tampuk pemerintahanya di pegang oleh pra menteri , juga sebuah peti berisi tanda kebesaran kerajaan serta perintah -perintah tertulis untuk seorang anak muda yang mungkin datang  dari Mekkah  dan menetap di bukit Amparan jati . Anak muda ini berkeliling di tanah sunda untuk menyebarkan Agama Islam.  Pada waktu yang diharapkan  ia kembali dan menetap di gunung jati . Ternyata ia adalah Syarif Hidayat . Kemudian peti pun diserahkan kepada kepadanya. Waktu dibuka ia menemukan petunjuk-petunjuk  pamanya yang memperinci ketentuan naik tahta  (1470) Maka Syarif Hidayat , yang kemudian bernama Syarif Hidayatullah mengambil alih pemerintahn Cerbon (sekitar 1479) , membuat pemerintahanya di Lemah wungkuk dan membangun kembali istana didekat nya serta menamakanya Pakungwati.