CIREBON
Sekilas pandang tentang daerah Cerbon
Yang dikenal sebagai kota Cirebon dalam sejarah kuno ialah daerah yang terletak disebelah utara ujung paling timur pulau jawa bagian barat.Dewasa ini yang dinamakan daerah Cirebon adalah bekas karesidenan Cirebon yang terdiri dari kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Kotamadya Cirebon. Batas daerah ini di sebelah timur dan timur laut dengan propinsi Jawa tengah di sebelah selatan dengan dengan Kabupaten Ciamis disebelah barat vdengan Kabupaten Sumedang dan Subang, dan bagian utaranya berbatasan dengan laut Jawa.Ditengah-tengah menjulang tinggi Gunung Ciremai (3.4070) dilingkari dataran rendah dan bukit-bukit. Yang paling menyolok adalah rangkaian bukit karang pada kaki gunung sebelah barat yang berjejeran dengan jalan raya yang menuju ke Sumedang . Bukit-bukit karang ini terdiri dari wadas (kapur), dan karena sifat bahan ini menyebabkan bentuk-bentuk yang melahirkan asosiasipada hal-hal misterius sehingga memberikan inspirasi epada para seniman Cirebon untuk menyerap hasilnya dalam karya-karya seni.
Menurut ahli-ahli purbakala, daerah pegunungan dari kuningan ke selatan dan ke barat dapat dianggap daerah yang tertua,di mana pemukiman manusia purba dapat ditemukan, sedangkan datran dengan pusatnya di Indramayu disebelah utara dan Losari di sebelah timur disebabkan oleh endapan pasir yang bercampur tanah liat yang dialirkan oleh sungai-sungai Cimanuk dan cilosari. Kedua sungai ini berhulu di pegunungan dan mengalir ke utara sedangkan sungai Citanduy mengalir selatan , dan merupakan batas antara Jawa Barat dan Jawa tengah ( Banyumas ). Endapan yang dibawah kepantai menambah luas daerah dengan 12-100 meter setahun.tidak dapat dipastikan kapan datran ini mulai dihuni manusia, tetapi pasti sejak masa awal kerajaan Hindu Sunda telah terdapat pemukiman-pemukiman, Seprti Indramayu dan Muara jati, dan lalu lintas hubungan antara dataran dan pegunungan sudah terjalin, karena perdagangan , ikata kekeluargaan dan kebudayaan.
Sejak masa itu baik dataran maupun pegunungan telah mengenaltokoh-tokoh leluhur yang sama, yang berasal dari kerajaan Sunda,baik pada masa pusat kerajaan di Galuh ( ciamis ), maupun pada waktu berpusatdi Pakuan Pajajaran (Bogor). Keagungan dan Kemasyuran leluhur ini masih tetap hidup dalam babad-babad sepeti Carita Parahiyangan kurang lebih abad (1570) . Nagarakertabumi abad (1695), Purwaka caruban Nagari abad (1720) , Babad Cirebon abad (18-19) dan Babad Dermayua abad (18-19). Juga dilanjutkan dalam cerita rakyatdan peninggalan-peninggalan,terutama di daerah pegunungan.Salah satu wujud peninggalan adalah bahasa.Daerah pegunungan ,Yang sejuk dahulu menggunakan bahasa Sunda , tetapi sebagi kenangan akan masa hindu itu sejumlah nama desa barakar dalam bahasa Sansekerta ialah yang namanya dimulai dengan lingga dan sangka . Begitu pula banyakgending musik dan tradisi lokal bersifat Hindu.
Gunung ciremai
Sebaliknya , tanah dataran antara losari dan Indramayu telah lama mengalami pengaruh kuat dari hubungan dengan daerah pesisir dan pedalaman jawa tengah dan Jawa Timur , sehingga telah menerima dan menyesuaikan pengaruh dari bermacam ragam kebudayaan , dan bahasa jawa telah menjadi bahasa pengantar.
Sejarah selanjutnya telah memberi bentuk kepada kehidupan ketatanegaraan ,ekonomi , NMasyarakat dengan ekspresi-ekspresi khas dalam segi-segi kehidupannya sebagaimana sekarang terdapat di daerah Cirebon.
Apabila kita amati pemandangan di daerah Cirebon ,dapat dimengerti bahwa betapa penting peranan laut ,dataran dan pegunungan . Laut telah menghubungkan daerah ini dengan segala penjuru Nusantara , tetapi juga dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain.Tidaklah mengherankan kalau pedagang dan pendatang dari Sumatera , Jawa dan Sulawesi selatan telah menetap disana , juga pendatang dari Asia dan Cina ,dan akhirnya Eropa dan Jepang telah mengambil peranan dalam pembentukan masyarakat dengan semua aspek kehidupanya. Laut telah memberi nafkah pencarian kepada penduduk, baik sebagai nelayan maupun sebagai pelaut. Hasil laut dan hasil dari bahan ikan telah lama sekali menjadi barang pasaran dan upeti, seprti ikan asin,petis dan terasi .sehingga karena daerah ini begitu banyak menghasilkan udang kecil , yaitu rebon nama kota dan daerahnya dinamakan Ci-rebon ( Air yang menghasilkan rebon )dan nama julukan ' Kota Udang ' sampai kini di banggakan .
Menyelami kesenian Cirebon
Seperti juga halnya dengan cabang kebudayaan yang lain,Kesenian Cirebon pada mulanya merupakan perwujudan persembahan rakyat pada cara kehidupan keagamaan .Sebelum kebudayaan Hindu masuk di Pulau Jawa , penduduknya memuja segala manifesasi alamyang yang mereka lihat sekitarnya : Tumbuh-tumbuhan , batu karang dan laut, juga sungai ,gunung , angin dan topan yang sekali-kali mengganggu kehidupan mereka.
Mereka percaya bahwa manisfestasi alam ini mempunyai roh sendiri, umpamanya roh nenek moyang mereka, yang selalu hadir dan mengamat imereka ,yang menjadi penjaga kehidupan dan kesehatan suku.Dengan demi kian bagi orang-orang pra Hindu semua kesenian bahkan dekorasi pada benda-benda fungsional merupakan perwujudan kepercayaan Agama.
Patung-patung yang dibuat dari batu, atau pahatan kayu , seperti juga dolmen atau batu berdiri yang menggambarkan nenek moyang mereka, atau merupakan benda ritual dalam upacara pemujaan nenek moyang. pada hakekatnya barang-barang ini merupakan benda kesenian yang tidak hanya bentuknya malah bahan dan cara mengerjakanya mempunyai makna spiritual . Lambang-lambang khas yang dipakai untuk menhiasisebuah umbul-umbul yang sangat megah yang dipaki untuk upacara keagamaan kini tergantung di musim tekstil jakarta dan merupakan bukti dari fenomena ini.Umbul-umbul tersebut dihadiahkan oleh keraton cirebon kepada pangeran Mankunegoro ke-VII di sala dalam tahun 30an abad ini.Umbul-umbul ini merupakan bagian dari tradisi kesenian itu. Digambarkan seerkor macan putih dari Cirebon yang dikelilingi oleh kutipan ayat-ayat Qur'an dalam tulisan arab. Harimau ini sangat mirip dengan singa iran , dan menjadi lambang Ali keponakan Nabi Muhammad saw yang disebut juga Singa Allah dan menjadi pelindung khusus dari tarekat kaum musliman. Singa ini juga merupakan salah satu pola utama kaligrafi Islam .
Deasain-desain itu kemudian diserap lagi dalam campuran ragam hias yang merupakan ciri khas kesenian dekoratif Cirebon.suatu sintese yang sungguh-sungguh dari semua ragam kesenian yang diketahui sejak dahulu kala , zaman kerajaan-kerajaan dari pantai utara Jawa , melalui masa hindu dan islam, termasuk pengaruh Cina dan Eropa di jaman yang lebih dekat lagi.Orang berpendapat bahwa bentuk seni ini dulu jga ada di Cirebon , dan dimainkan besar , baik mengenai tehnik , maupun disainya ,dalam pertumbuhan perkembangan teknik batik Cirebon yang khas.
Teknik membatik, yaitu tekhnik mencetak atau melukis kain dengan cara menutup sebagian dari kain dengan malam atau perekat yang dibuat dari beras dan bahan lain sudah sangat tua umurnya dan seperti juga patung -patung dari batu atau kayu ,pada asalnya merupakan sebagian dari upacara tradisional tetapi kain lekas punah dan karena itu tidak ada lagi peninggalanya.
Kini Cirebon terkenal dengan pola-polanya yang berani , berbentuk liong, singa, gajah, megamendung, wadas, tumbuh-tumbuhan menjalar serta ayam jago yang berkokok. Kebanyakan motif ini lambang yang dipuja yang menunjukan kekuatan jantan dan keberanian. Malah kadang-kadang keagresifan petunjuk tentang suatu bangsa yang ingin memperkenalkan kehadiranya setelah begitu lama ditelantarkan oleh dunia luar.mungkin begitu keadaanya sebab Cirebon dan kesenianya sampai sekarang tdak begitu dikenal seperti pusat-pusat kesenian surakarta da jogjakarta yang lebih terkenal pada tahun 1970.
BERDIRINYA CIREBON
Menurut sumber setempat, Manuskrip Purwaka Caruban Nagari , Alkisah (diabad ke 14) , di pantai laut jawa ada sebuah desa nelayan kecil yang bernama Muara jati yang terletak di lereng bukit Amparan jati . Muara jati adalah pelabuhan nelayan kecil . Penguasa kerajaan Galuh , yang ibu kotanya adalah Rajagaluh , menempatkan seorang yang bernama ki Gedeng Alang-alang sebagai pengurus pelabuhan di sana . Pelabuhan sering dikunjungi oleh orang asing , dan purwaka caruban nagari telah menceritakan tentang berlabuhnya sebuah kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat,yang diperdagangkan adalah garam,hasil pertanian dan terasi.
Makin besarnya pelabuhan dan majunya pemukiman caruban yang didirikan disitu dan kemudian mengembanya cirebon dan kerajaan berdaulat dengan nama yang sama telah mengambil bagian tak terpisahkan dari perubahan-perubahan yang telah terjadi pada abad ke 14.
Pada waktu ini , kerajaan Hindu Sunda menyaksikan makin besarnya aktivitas Islam di daerah pantai . Ini akan dibicarakan dalam bab yang mendatang , cukup dikatakn disini bahwa Ki Gedeng Alang0alang pada suatu masa telah memindahkan kembali dan mendirikan sebuah pemukiman di Lemahwungkuk, kurang lebih % km ke arah selatan , mendekat ke kaki bukit yang menuju galuh.
Yang memerintah pajajaran telah mengangkat Ki Gedeng Alang-alang sebagai kepala pemukiman baru ini ,dengan gelar Kuwu Cerbon . Daerah yang ada dibawah pengawasan Kuwu dibatasi oleh Cipamali disebelah timur, Cigugur (kuningan) disebelah selatan, pegunungan kromong di sebelah barat dan junti (indramayu) di sebelah utara. Ia diganti oleh walangsungsang ,putra dari prabu Siliwangi . Yang disebut terakhir ini telah menaklukan kerajaan Singapura ,Daerah yang berbatasan dengan Muara jati , serta telah mengambil segala tanda kebesaran kerajaan dari Istana , ia juga ditunjuk sebagai adipati Cirebon dengan gelar Cakrabumi . Kewajiban adalah membawa upeti kepada Raja di Ibukota Rajagaluh bebrbentuk hasil barangsetempat, akan tetapi kemudian , ia telah cukup kuat sehingga ia meniadakan pengiriman upeti . akibatnya seorang utusan raja telah memperingatkan akn kewajiban-kewajibanya terhadap raja . Rja kemudian mengirimkan bala tentaranya . Akan tetapi Cakrabumi telah berhasil mempertahankan diri dan malah dapat menangkap serta menaklukan tentara yang menyerang . Kemudian Cakrabumi memproklamasikan kemerdekaanya dan mendirikan kerajaan Cirebon dengan memakai gelar Cakrabuana (1378?) Sementara itu ia telah masuk agama islam dan pemerintahnya menandai mulainya kerajaan islam Cirebon , tetapi masih tetap ada hubungan dengan kerajaan Hindu Pajajran.
Sesudah didirikanya kreajaan baru ini pelabuhan kecil Muara jati membesar , karena bertambahnya lalu lintas dari dan ke arah daerah pedalaman ,menjual hasil setempat sejauh daerah pedalaman asia .
Daerah lain yang juga menjadi bagian Galuh (menurut babd deramayu ) adalah daerayang dekat dengan muara sungai Cimanuk , di mana pada ujung utaranya dan tepi barat trdapat desa yang dinamakan Deramayu . Daerahnyamelebar ke Majalengka di barat dan dikelola oleh seorang wakil kerajaan galuh yang bernama Wiralodra . semula pemukiman dinamakan cimanuk dan berkembang menjadi desa yang penting yang menurut dongeng setempat telah di ubah menjadi DERMAYU , menurut nama istri Wiralodra juga menurut dongeng_dongeng setempat, ia bernama Nyi mas Ganda sari dan waktu tinggal di Cimanuk ia dipanggil Endang Darma . Karena kecantikanya molek dan mempunyai pribadi halus , maka orang menjulukinya Drama Ayu .
Sama halnya dengan Muara jati , Maka mujizat yang sama telah terjadi dengan pelabuhan kecil cimanuk , tempat istiraht yang strategis untuk kapal-kapal dalam perjalanan antar pualu dan pelabuhan di luar negeri.
Daerah lain di tepian dekat Amparan jati disebelah timur sungai Cimanuk adalah kerajaan Singapura .Pemimpinya ialah Ki Gedeng Tapa ,mertua Raja Siliwangi , raja pajajaran. kerajaan yang sudah besar sebelum berdirinya kerajaan cerbon.
Di zaman itu perkampungan muara jati menjadi kota yang sibuk, apalagi waktu bukit kecil disebelah baratnya , yakni amparan jati ditempati oleh sebuah pesantren di mana Syeh Datu Kahfi dan Syeh Nurul Jati , dua Orang yang Arab, guru agama, mengajarkan agama Islam menurut cerita tradisional , kedua guru agama itu juga guru Walangsungsang dan Istrinya yang tinggal bersama mereka selama tiga tahun. sesudah selesai menuntut ilmu Walangsungsang mendirikan sebuah pemukiman di sebelah selatan bukit, Amparan jati , dan juga telah membangun Masjid tertua di Cirebon disebut Tajug Jalagrahan .
Pemukiman menjadi desa yang ramai , dinamakan caruba dan dikunjungi orang dari berbagai bangsa , agama,bahasa ,adat istiadat dan kemampuan hidup .Sesuda yang disebut terkir memproklamasikan kemerdekaanya kemerdekaan cerbon.ia memakai gelar Cakrabuana , Akn tetapi agaknya ia lebih menyukai hidup di tanah pribadinya di Cirebon Girang , Kemudian waktu pemerintahnya telah kukuh , ia pergi haji ke Mekkah berasma dengan adiknya Putri Rara santang , yang disana beliau dpersunting oleh sultan Mesir dan melahirkan seorang putra , Syarif hidayat. Waktu Cakrabuana kembali ia memindahkan pusat kerajaanya ke lemahwungkuk , diman ia membangun keraton baru (1425?) Tetapi menurut cerita lain ia telah membiarkan tampuk pemerintahanya di pegang oleh pra menteri , juga sebuah peti berisi tanda kebesaran kerajaan serta perintah -perintah tertulis untuk seorang anak muda yang mungkin datang dari Mekkah dan menetap di bukit Amparan jati . Anak muda ini berkeliling di tanah sunda untuk menyebarkan Agama Islam. Pada waktu yang diharapkan ia kembali dan menetap di gunung jati . Ternyata ia adalah Syarif Hidayat . Kemudian peti pun diserahkan kepada kepadanya. Waktu dibuka ia menemukan petunjuk-petunjuk pamanya yang memperinci ketentuan naik tahta (1470) Maka Syarif Hidayat , yang kemudian bernama Syarif Hidayatullah mengambil alih pemerintahn Cerbon (sekitar 1479) , membuat pemerintahanya di Lemah wungkuk dan membangun kembali istana didekat nya serta menamakanya Pakungwati.
Yang dikenal sebagai kota Cirebon dalam sejarah kuno ialah daerah yang terletak disebelah utara ujung paling timur pulau jawa bagian barat.Dewasa ini yang dinamakan daerah Cirebon adalah bekas karesidenan Cirebon yang terdiri dari kabupaten Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu dan Kotamadya Cirebon. Batas daerah ini di sebelah timur dan timur laut dengan propinsi Jawa tengah di sebelah selatan dengan dengan Kabupaten Ciamis disebelah barat vdengan Kabupaten Sumedang dan Subang, dan bagian utaranya berbatasan dengan laut Jawa.Ditengah-tengah menjulang tinggi Gunung Ciremai (3.4070) dilingkari dataran rendah dan bukit-bukit. Yang paling menyolok adalah rangkaian bukit karang pada kaki gunung sebelah barat yang berjejeran dengan jalan raya yang menuju ke Sumedang . Bukit-bukit karang ini terdiri dari wadas (kapur), dan karena sifat bahan ini menyebabkan bentuk-bentuk yang melahirkan asosiasipada hal-hal misterius sehingga memberikan inspirasi epada para seniman Cirebon untuk menyerap hasilnya dalam karya-karya seni.
Menurut ahli-ahli purbakala, daerah pegunungan dari kuningan ke selatan dan ke barat dapat dianggap daerah yang tertua,di mana pemukiman manusia purba dapat ditemukan, sedangkan datran dengan pusatnya di Indramayu disebelah utara dan Losari di sebelah timur disebabkan oleh endapan pasir yang bercampur tanah liat yang dialirkan oleh sungai-sungai Cimanuk dan cilosari. Kedua sungai ini berhulu di pegunungan dan mengalir ke utara sedangkan sungai Citanduy mengalir selatan , dan merupakan batas antara Jawa Barat dan Jawa tengah ( Banyumas ). Endapan yang dibawah kepantai menambah luas daerah dengan 12-100 meter setahun.tidak dapat dipastikan kapan datran ini mulai dihuni manusia, tetapi pasti sejak masa awal kerajaan Hindu Sunda telah terdapat pemukiman-pemukiman, Seprti Indramayu dan Muara jati, dan lalu lintas hubungan antara dataran dan pegunungan sudah terjalin, karena perdagangan , ikata kekeluargaan dan kebudayaan.
Sejak masa itu baik dataran maupun pegunungan telah mengenaltokoh-tokoh leluhur yang sama, yang berasal dari kerajaan Sunda,baik pada masa pusat kerajaan di Galuh ( ciamis ), maupun pada waktu berpusatdi Pakuan Pajajaran (Bogor). Keagungan dan Kemasyuran leluhur ini masih tetap hidup dalam babad-babad sepeti Carita Parahiyangan kurang lebih abad (1570) . Nagarakertabumi abad (1695), Purwaka caruban Nagari abad (1720) , Babad Cirebon abad (18-19) dan Babad Dermayua abad (18-19). Juga dilanjutkan dalam cerita rakyatdan peninggalan-peninggalan,terutama di daerah pegunungan.Salah satu wujud peninggalan adalah bahasa.Daerah pegunungan ,Yang sejuk dahulu menggunakan bahasa Sunda , tetapi sebagi kenangan akan masa hindu itu sejumlah nama desa barakar dalam bahasa Sansekerta ialah yang namanya dimulai dengan lingga dan sangka . Begitu pula banyakgending musik dan tradisi lokal bersifat Hindu.
Sebaliknya , tanah dataran antara losari dan Indramayu telah lama mengalami pengaruh kuat dari hubungan dengan daerah pesisir dan pedalaman jawa tengah dan Jawa Timur , sehingga telah menerima dan menyesuaikan pengaruh dari bermacam ragam kebudayaan , dan bahasa jawa telah menjadi bahasa pengantar.
Sejarah selanjutnya telah memberi bentuk kepada kehidupan ketatanegaraan ,ekonomi , NMasyarakat dengan ekspresi-ekspresi khas dalam segi-segi kehidupannya sebagaimana sekarang terdapat di daerah Cirebon.
Apabila kita amati pemandangan di daerah Cirebon ,dapat dimengerti bahwa betapa penting peranan laut ,dataran dan pegunungan . Laut telah menghubungkan daerah ini dengan segala penjuru Nusantara , tetapi juga dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain.Tidaklah mengherankan kalau pedagang dan pendatang dari Sumatera , Jawa dan Sulawesi selatan telah menetap disana , juga pendatang dari Asia dan Cina ,dan akhirnya Eropa dan Jepang telah mengambil peranan dalam pembentukan masyarakat dengan semua aspek kehidupanya. Laut telah memberi nafkah pencarian kepada penduduk, baik sebagai nelayan maupun sebagai pelaut. Hasil laut dan hasil dari bahan ikan telah lama sekali menjadi barang pasaran dan upeti, seprti ikan asin,petis dan terasi .sehingga karena daerah ini begitu banyak menghasilkan udang kecil , yaitu rebon nama kota dan daerahnya dinamakan Ci-rebon ( Air yang menghasilkan rebon )dan nama julukan ' Kota Udang ' sampai kini di banggakan .
Menyelami kesenian Cirebon
Seperti juga halnya dengan cabang kebudayaan yang lain,Kesenian Cirebon pada mulanya merupakan perwujudan persembahan rakyat pada cara kehidupan keagamaan .Sebelum kebudayaan Hindu masuk di Pulau Jawa , penduduknya memuja segala manifesasi alamyang yang mereka lihat sekitarnya : Tumbuh-tumbuhan , batu karang dan laut, juga sungai ,gunung , angin dan topan yang sekali-kali mengganggu kehidupan mereka.
Mereka percaya bahwa manisfestasi alam ini mempunyai roh sendiri, umpamanya roh nenek moyang mereka, yang selalu hadir dan mengamat imereka ,yang menjadi penjaga kehidupan dan kesehatan suku.Dengan demi kian bagi orang-orang pra Hindu semua kesenian bahkan dekorasi pada benda-benda fungsional merupakan perwujudan kepercayaan Agama.
Patung-patung yang dibuat dari batu, atau pahatan kayu , seperti juga dolmen atau batu berdiri yang menggambarkan nenek moyang mereka, atau merupakan benda ritual dalam upacara pemujaan nenek moyang. pada hakekatnya barang-barang ini merupakan benda kesenian yang tidak hanya bentuknya malah bahan dan cara mengerjakanya mempunyai makna spiritual . Lambang-lambang khas yang dipakai untuk menhiasisebuah umbul-umbul yang sangat megah yang dipaki untuk upacara keagamaan kini tergantung di musim tekstil jakarta dan merupakan bukti dari fenomena ini.Umbul-umbul tersebut dihadiahkan oleh keraton cirebon kepada pangeran Mankunegoro ke-VII di sala dalam tahun 30an abad ini.Umbul-umbul ini merupakan bagian dari tradisi kesenian itu. Digambarkan seerkor macan putih dari Cirebon yang dikelilingi oleh kutipan ayat-ayat Qur'an dalam tulisan arab. Harimau ini sangat mirip dengan singa iran , dan menjadi lambang Ali keponakan Nabi Muhammad saw yang disebut juga Singa Allah dan menjadi pelindung khusus dari tarekat kaum musliman. Singa ini juga merupakan salah satu pola utama kaligrafi Islam .
Deasain-desain itu kemudian diserap lagi dalam campuran ragam hias yang merupakan ciri khas kesenian dekoratif Cirebon.suatu sintese yang sungguh-sungguh dari semua ragam kesenian yang diketahui sejak dahulu kala , zaman kerajaan-kerajaan dari pantai utara Jawa , melalui masa hindu dan islam, termasuk pengaruh Cina dan Eropa di jaman yang lebih dekat lagi.Orang berpendapat bahwa bentuk seni ini dulu jga ada di Cirebon , dan dimainkan besar , baik mengenai tehnik , maupun disainya ,dalam pertumbuhan perkembangan teknik batik Cirebon yang khas.
Teknik membatik, yaitu tekhnik mencetak atau melukis kain dengan cara menutup sebagian dari kain dengan malam atau perekat yang dibuat dari beras dan bahan lain sudah sangat tua umurnya dan seperti juga patung -patung dari batu atau kayu ,pada asalnya merupakan sebagian dari upacara tradisional tetapi kain lekas punah dan karena itu tidak ada lagi peninggalanya.
Kini Cirebon terkenal dengan pola-polanya yang berani , berbentuk liong, singa, gajah, megamendung, wadas, tumbuh-tumbuhan menjalar serta ayam jago yang berkokok. Kebanyakan motif ini lambang yang dipuja yang menunjukan kekuatan jantan dan keberanian. Malah kadang-kadang keagresifan petunjuk tentang suatu bangsa yang ingin memperkenalkan kehadiranya setelah begitu lama ditelantarkan oleh dunia luar.mungkin begitu keadaanya sebab Cirebon dan kesenianya sampai sekarang tdak begitu dikenal seperti pusat-pusat kesenian surakarta da jogjakarta yang lebih terkenal pada tahun 1970.
BERDIRINYA CIREBON
Menurut sumber setempat, Manuskrip Purwaka Caruban Nagari , Alkisah (diabad ke 14) , di pantai laut jawa ada sebuah desa nelayan kecil yang bernama Muara jati yang terletak di lereng bukit Amparan jati . Muara jati adalah pelabuhan nelayan kecil . Penguasa kerajaan Galuh , yang ibu kotanya adalah Rajagaluh , menempatkan seorang yang bernama ki Gedeng Alang-alang sebagai pengurus pelabuhan di sana . Pelabuhan sering dikunjungi oleh orang asing , dan purwaka caruban nagari telah menceritakan tentang berlabuhnya sebuah kapal Cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat,yang diperdagangkan adalah garam,hasil pertanian dan terasi.
Makin besarnya pelabuhan dan majunya pemukiman caruban yang didirikan disitu dan kemudian mengembanya cirebon dan kerajaan berdaulat dengan nama yang sama telah mengambil bagian tak terpisahkan dari perubahan-perubahan yang telah terjadi pada abad ke 14.
Pada waktu ini , kerajaan Hindu Sunda menyaksikan makin besarnya aktivitas Islam di daerah pantai . Ini akan dibicarakan dalam bab yang mendatang , cukup dikatakn disini bahwa Ki Gedeng Alang0alang pada suatu masa telah memindahkan kembali dan mendirikan sebuah pemukiman di Lemahwungkuk, kurang lebih % km ke arah selatan , mendekat ke kaki bukit yang menuju galuh.
Yang memerintah pajajaran telah mengangkat Ki Gedeng Alang-alang sebagai kepala pemukiman baru ini ,dengan gelar Kuwu Cerbon . Daerah yang ada dibawah pengawasan Kuwu dibatasi oleh Cipamali disebelah timur, Cigugur (kuningan) disebelah selatan, pegunungan kromong di sebelah barat dan junti (indramayu) di sebelah utara. Ia diganti oleh walangsungsang ,putra dari prabu Siliwangi . Yang disebut terakhir ini telah menaklukan kerajaan Singapura ,Daerah yang berbatasan dengan Muara jati , serta telah mengambil segala tanda kebesaran kerajaan dari Istana , ia juga ditunjuk sebagai adipati Cirebon dengan gelar Cakrabumi . Kewajiban adalah membawa upeti kepada Raja di Ibukota Rajagaluh bebrbentuk hasil barangsetempat, akan tetapi kemudian , ia telah cukup kuat sehingga ia meniadakan pengiriman upeti . akibatnya seorang utusan raja telah memperingatkan akn kewajiban-kewajibanya terhadap raja . Rja kemudian mengirimkan bala tentaranya . Akan tetapi Cakrabumi telah berhasil mempertahankan diri dan malah dapat menangkap serta menaklukan tentara yang menyerang . Kemudian Cakrabumi memproklamasikan kemerdekaanya dan mendirikan kerajaan Cirebon dengan memakai gelar Cakrabuana (1378?) Sementara itu ia telah masuk agama islam dan pemerintahnya menandai mulainya kerajaan islam Cirebon , tetapi masih tetap ada hubungan dengan kerajaan Hindu Pajajran.
Sesudah didirikanya kreajaan baru ini pelabuhan kecil Muara jati membesar , karena bertambahnya lalu lintas dari dan ke arah daerah pedalaman ,menjual hasil setempat sejauh daerah pedalaman asia .
Daerah lain yang juga menjadi bagian Galuh (menurut babd deramayu ) adalah daerayang dekat dengan muara sungai Cimanuk , di mana pada ujung utaranya dan tepi barat trdapat desa yang dinamakan Deramayu . Daerahnyamelebar ke Majalengka di barat dan dikelola oleh seorang wakil kerajaan galuh yang bernama Wiralodra . semula pemukiman dinamakan cimanuk dan berkembang menjadi desa yang penting yang menurut dongeng setempat telah di ubah menjadi DERMAYU , menurut nama istri Wiralodra juga menurut dongeng_dongeng setempat, ia bernama Nyi mas Ganda sari dan waktu tinggal di Cimanuk ia dipanggil Endang Darma . Karena kecantikanya molek dan mempunyai pribadi halus , maka orang menjulukinya Drama Ayu .
Sama halnya dengan Muara jati , Maka mujizat yang sama telah terjadi dengan pelabuhan kecil cimanuk , tempat istiraht yang strategis untuk kapal-kapal dalam perjalanan antar pualu dan pelabuhan di luar negeri.
Daerah lain di tepian dekat Amparan jati disebelah timur sungai Cimanuk adalah kerajaan Singapura .Pemimpinya ialah Ki Gedeng Tapa ,mertua Raja Siliwangi , raja pajajaran. kerajaan yang sudah besar sebelum berdirinya kerajaan cerbon.
Di zaman itu perkampungan muara jati menjadi kota yang sibuk, apalagi waktu bukit kecil disebelah baratnya , yakni amparan jati ditempati oleh sebuah pesantren di mana Syeh Datu Kahfi dan Syeh Nurul Jati , dua Orang yang Arab, guru agama, mengajarkan agama Islam menurut cerita tradisional , kedua guru agama itu juga guru Walangsungsang dan Istrinya yang tinggal bersama mereka selama tiga tahun. sesudah selesai menuntut ilmu Walangsungsang mendirikan sebuah pemukiman di sebelah selatan bukit, Amparan jati , dan juga telah membangun Masjid tertua di Cirebon disebut Tajug Jalagrahan .
Pemukiman menjadi desa yang ramai , dinamakan caruba dan dikunjungi orang dari berbagai bangsa , agama,bahasa ,adat istiadat dan kemampuan hidup .Sesuda yang disebut terkir memproklamasikan kemerdekaanya kemerdekaan cerbon.ia memakai gelar Cakrabuana , Akn tetapi agaknya ia lebih menyukai hidup di tanah pribadinya di Cirebon Girang , Kemudian waktu pemerintahnya telah kukuh , ia pergi haji ke Mekkah berasma dengan adiknya Putri Rara santang , yang disana beliau dpersunting oleh sultan Mesir dan melahirkan seorang putra , Syarif hidayat. Waktu Cakrabuana kembali ia memindahkan pusat kerajaanya ke lemahwungkuk , diman ia membangun keraton baru (1425?) Tetapi menurut cerita lain ia telah membiarkan tampuk pemerintahanya di pegang oleh pra menteri , juga sebuah peti berisi tanda kebesaran kerajaan serta perintah -perintah tertulis untuk seorang anak muda yang mungkin datang dari Mekkah dan menetap di bukit Amparan jati . Anak muda ini berkeliling di tanah sunda untuk menyebarkan Agama Islam. Pada waktu yang diharapkan ia kembali dan menetap di gunung jati . Ternyata ia adalah Syarif Hidayat . Kemudian peti pun diserahkan kepada kepadanya. Waktu dibuka ia menemukan petunjuk-petunjuk pamanya yang memperinci ketentuan naik tahta (1470) Maka Syarif Hidayat , yang kemudian bernama Syarif Hidayatullah mengambil alih pemerintahn Cerbon (sekitar 1479) , membuat pemerintahanya di Lemah wungkuk dan membangun kembali istana didekat nya serta menamakanya Pakungwati.